Menurut
National Institute of Dental Research sekitar 65 juta orang Amerika menderita
Halitosis. Namun hanya beberapa pasien yang mengunjungi dokter gigi karena
masalah halitosis selebihnya hanya menggunakan obat kumur dirumah. Obat kumur
hanya berfungsi untuk menyegarkan aroma nafas yang bersifat sementara bukan
mengatasi akar permasalahan dari bau mulut tersebut.
Bau
mulut atau halitosis sangat menggangu seorang individu, karena dapat berefek
negatif terhadap hubungan sosial seperti kehilangan percaya diri, dijauhi dari
pergaulan dan pasangan hidup.
Halitosis
dapat disebabkan dari lambung, tonsil, hidung, paru-paru, penyakit sistemik dan
yang terutama adalah gigi dan mulut.
Beberapa
penyebab bau mulut dan solusinya :
1.
Kebersihan mulut / Oral hygiene yang
buruk
Tanda-tanda oral hygiene yang buruk adalah terlihat adanya
plak atau sisa-sisa makanan yang menumpuk, karang gigi (kalkulus), gusi yang
kemerahan dan sering berdarah. Hal ini
akan menyebabkan penyakit pada jaringan di sekitar gigi yang memicu timbulnya
bau mulut yang tidak sedap.
Pembersihan karang gigi atau scalling and root planning
merupakan perawatan untuk memperbaiki kebersihan mulut pasien. Dengan perawatan
ini kalkulus, sisa makanan dan peradangan serta bau mulut akan hilang.
Penumpukan sisa makanan pada lidah juga memicu bau mulut yang
tidak sedap maka disarankan agar setelah menyikat gigi secara teratur 2 kali
sehari, lidah juga dibersihkan baik dengan sikat gigi maupun tongue cleanser.
2. Gigi
Berlubang / Karies
Karies juga salah satu penyebab bau mulut. Karies memicu
penumpukan makanan dan karies yang dalam sampai menyebabkan kematian pulpa
dapat membuat gigi tersebut terinfeksi dan
sakit mengeluarkan gas gangren yang baunya menyerupai bau mayat.
Penambalan gigi yang berlubang dan perawatan
endodonti pada gigi yang sudah terinfeksi akan mengatasi sakit dan infeksi
tersebut.
3. Mulut
kering / Xerostomia
Tidak adanya saliva didalam mulut otomatis menyebabkan
halitosis. Sama halnya ketika bangun tidur di pagi hari. Ini dikarenakan
sewaktu tidur, produksi saliva hanya sedikit. Bau mulut di pagi hari adalah hal
yang normal karena akan hilang seiring dengan produksi saliva. Beberapa hal
lain yang menyebabkan xerostomia yakni obat-obatan, stress, diabetes mellitus,
merokok, puasa dan lainya.
4. Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman dengan aroma
yang kuat tentu akan mempengaruhi aroma yang keluar dari dalam mulut. Makanan
dan minuman tersebut seperti petai, jengkol, durian, minuman beralkohol dan
lainnya.
5. Merokok
Merokok
selain membuat xerostomia juga memiliki aroma yang kuat sehingga menyebabkan
halitosis. Merokok juga dapat merangsang sel kanker, menimbulkan penyakit pada
jaringan periodontal / jaringan pendukung gigi yakni tulang dan gusi (gingiva),
mempermudah terbentuk stain dan kalkulus dan banyak kerugian yang lain didalam
tubuh. Selain bagus untuk rongga mulut, berhenti merokok juga akan sangat menguntungkan
bagi organ tubuh lainnya.
6. Gigi Tiruan / Protesa
Makanan akan
tersangkut pada gigi tiruan yang tidak pas dengan rongga mulut pasien. Akumulasi
makanan tersebut akan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Memperbaiki gigi
tiruan atau mengganti gigi tiruan akan mengatasi hal tersebut.
Kebiasaan tidak
mau melepas gigi tiruan pada malam hari juga akan menyebabkan jamur candida
albicans berkembang dalam rongga mulut dan gigi tiruan. Hal ini disebut denture
stomatitis.
Dengan mengubah
kebiasaan untuk melepas gigi tiruan pada malam hari dan selalu membersihkan
gigi tiruan maka akan menghindari terbentuknya jamur tersebut.
7.
Tambalan yang menggantung atau overhanging akan mempermudah terjadinya food traping atau menyangkutnya makanan di daerah tambalan yang menggantung tersebut. Makanan yang sudah lama tersangkut akan membusuk, selain mengeluarkan bau yang tidak sedap juga akan menyebabkan gigi berlubang dan penyakit periodontal.
2 comments:
Klo pas bangun tidur napas naga, gimana penanganannya ya, dok?
haha
minum air saja
naga nya hilang
Post a Comment